SPECULATIVE MEMORIES

It started from the idea of extracting narratives from the timeline of origins and history in various approaches interpreted in "speculative memories". This idea is inseparable from the representation of reality constructed by cognitive and empirical methods. Memories are often born with different realities, being recorded and then growing into different manifestations and understandings, allowing itself to be present again in a same room. However, it also often gives birth to paradoxes since a memory of things can suddenly become a contradiction.

Speculative is an act of looking for possibilities to experiment, explore, deform, reposition, and many more. Naturally, memories are born neurotically, both in humans and all living things. But memory is also an extension of existence. It is supported by the technology to live in modern times, in which memory is integrated into machines, computers, and the internet (cybernetics).


In an all transparent, infinite world of cyberera, machines, robots, artificial intelligence, and algorithmic coding system that support automation in everyday functions, suddenly the world is wide open and provides a wealth of knowledge; information that seems new and things initially hidden. But, on the other hand, there are many concerns arising from fundamental problems regarding human values: the impacts emerge with the birth of neo-conservatism.

The artworks displayed at this exhibition have given birth to their own events. They shapes their own realities through the exploration of various possibilities. And the memory of the past timeline holds a perspective that is not necessarily used by the great powers; instead it presents small bits of stories that have been buried, washed away, stuck to be unearthed, discovered, and re-presented today among us. From this, we can see together the multitude of stories and facts that are not merely linear; they are often lyrical and together play a role in embodying this journey of our humanity and co-existence.

SPECULATIVE MEMORIES

Berangkat dari gagasan mengenai penggalian narasi di garis waktu asal muasal dan kesejarahan dalam berbagai pendekatan yang ditafsir dalam ‘ingatan-ingatan spekulatif’. Gagasan ini tidak lepas dari penyajian realita yang dikonstruksi oleh metode kognitif dan empiris. Sementara ingatan seringkali lahir dengan kenyataan yang berbeda, dicatat dan kemudian menjadi perwujudan dan pemahaman berbeda serta memungkinkan hadir kembali di satu ruang yang sama. Tetapi juga seringkali melahirkan paradoks, karena suatu ingatan tentang hal-hal tiba-tiba dapat menjadi sebuah kontradiksi.

Spekulatif adalah tindakan mencari kemungkinan untuk bereksperimen, mengeksplorasi, deformasi, reposisi, dan banyak lagi. Secara alami, ingatan lahir secara yang neurotis, baik pada manusia dan semua makhluk hidup. Namun ingatan juga merupakan perpanjangan dari keberadaan. Didukung oleh teknologi untuk hidup di zaman modern, dimana ingatan telah terintegrasi dengan mesin, komputer dan internet (cybernetic).

Dalam dunia yang serba transparan dan tanpa batas di era-siber, mesin, robot, artifisial intelijen dan sistem kode algoritma yang menyokong otomasi pada fungsi sehari-hari, sekonyong – konyong dunia terbuka lebar dan memberikan banyak pengetahuan, informasi yang seolah baru dan hal-hal yang tersembunyi. Tetapi disisi lain , banyak muncul kekhawatiran kepada persoalan – persoalan yang mendasar dalam nilai-nilai kemanusiaan: sehingga berdampak pada kelahiran neo-konservatisme.

Karya-karya yang ditampilkan pada pameran ini telah melahirkan peristiwanya sendiri. Ia membentuk realitasnya dengan berbagai penggalian kemungkinan. Dan ingatan atas garis waktu yang lampau memiliki perspektif yang tidak melulu dinyatakan oleh kekuasaan yang besar, tetapi menampilkan potongan kisah-kisah kecil yang telah terpendam, terhanyut, tersangkut dan dapat tergali kembali, ditemukan dan dihadirkan saat ini bersama kita. Dari sini, kita dapat melihat bersama berbagai kisah dan kenyataan yang tidak melulu linier, kerap kali liris tapi berperan bersama dalam menubuhkan perjalanan atas kemanusiaan dan hidup bersama.


ARTIST








ARTIST







PROGRAM



PROGRAM



Bali Arts Road is one of the series of Art Bali 2019 program series that functions as an integral publication media to provide information of various art agendas that take place during October-December 2019. We would like to involve art galleries, artspaces, studios, artists, creative communities, co-working spaces and other art and cultural collectives to organize activities that could support Art Bali events for about 3 whole months. In 2019, Bali Arts Road collaborates with Cush Cush Gallery.
Bali Arts Road is one of the series of Art Bali 2019 program series that functions as an integral publication media to provide information of various art agendas that take place during October-December 2019. We would like to involve art galleries, artspaces, studios, artists, creative communities, co-working spaces and other art and cultural collectives to organize activities that could support Art Bali events for about 3 whole months. In 2019, Bali Arts Road collaborates with Cush Cush Gallery.
Bali Arts Road merupakan salah satu rangkaian program Art Bali 2019 yang berperan sebagai media publikasi integral untuk menginformasikan beragam agenda kesenian yang berlangsung selama bulan Oktober - Desember 2019. Kami ingin melibatkan galeri seni, artspace, studio seniman, komunitas kreatif, co-working space dan kantong seni budaya lainnya untuk mengadakan kegiatan yang akan mendukung pelaksanaan Art Bali selama kurang lebih 3 bulan penuh. Tahun 2019 ini, Bali Arts Road melakukan kolaborasi program bersama dengan Cush Cush Gallery.
Bali Arts Road merupakan salah satu rangkaian program Art Bali 2019 yang berperan sebagai media publikasi integral untuk menginformasikan beragam agenda kesenian yang berlangsung selama bulan Oktober - Desember 2019. Kami ingin melibatkan galeri seni, artspace, studio seniman, komunitas kreatif, co-working space dan kantong seni budaya lainnya untuk mengadakan kegiatan yang akan mendukung pelaksanaan Art Bali selama kurang lebih 3 bulan penuh. Tahun 2019 ini, Bali Arts Road melakukan kolaborasi program bersama dengan Cush Cush Gallery.